Lima Bintang
Minggu sore
kemarin bangun dari tidur siang, langsung diingatkan istri saya belum beli tas
sekolah anak untuk besok karena yang lama sudah rusak ( lagi ). Saya lihat jam
sudah jam 5 sore. Mepet. Nyari tasnya ya di mall paling deket rumah aja, Pakuwon
Trade Center. Tapi pergi sendiri, supaya cepat. Akhirnya buru-buru mandi. Karena
memburu waktu. Yang ada dipikiran saya pertama adalah gimana cepat sampai.
Langsung kepikir naik Go-Jek aja. Gak kena macet, gak ribet cari parkir lagi.
Biasanya kalo naik mobil bisa makan waktu 20 menit padahal jaraknya cuma 2.5 km
aja dari rumah. Saya order sambil pakai baju, sambil nyisir. Sekitar 5 menit,
driver sudah sampe rumah. Saya langsung keluar. Meluncur ke mall. Saya bilang
ke Mas Drivernya, “agak cepat ya Mas”. Si Mas langsung inisiatif lewat
gang-gang jalan pintas. Coba tebak, berapa menit sampai ke mall?. Cukup 5
menit. Saya cek di arloji. Super cepat. Ongkosnya pun cuma Rp. 8.000 kalau
pakai Go-Pay Cuma Rp. 2.000. Tapi gak sempet top up tadi, gak apa apalah.
Daripada bayar parkir mobil Rp. 10.000. Masih muter cari parkir lagi.
Langsung gerak
cepat ke dept store cari tas. Setengah jam muter-muter milih-milih akhirnya
dapet. Setelah itu beli makanan dan minuman buat yang dirumah. Setengah jam
juga termasuk antrinya. Sambil jalan ke pintu keluar saya order Go-Jek lagi. 10
menitan nunggu spot yang sudah janjian tadi sama Mas drivernya. Kemudian kita
langsung jalan dengan saya bawa tentengan. 7 menit sampe rumah, maklum kena
lampu merah dan kecepatan rata-rata. Urusan beres. Anak besok sekolah bawa tas,
bukan kresek Indomart.
Ini sudah
kesekian kalinya saya naik Go-Jek. Mungkin sudah ratusan kali. Sejauh ini
nyaman, aman. Solusi di tengah keruwetan kota padahal butuh kecepatan. Semua
pengen cepat, buru-buru. Tapi tuntutan jaman memang harus seperti itu. Ojek
Online ini jadi solusi yang pas. Momentumnya pas sekali. Pas masyarakat sudah
melek internet. Hpnya sudah smart, android atau IOS. Meskipun masih nyicil,
termasuk saya.
Angkat topi
dengan foundernya, Mas Nadiem Makarim. Cerdas sudah pasti wong jebolan Harvard,
tapi tekadnya luar biasa. Visinya luar biasa. Tahan banting. Kok bisa ? Coba
baca berita awal-awal Go-Jek jalan. Apalagi pada waktu booming. Drivernya
ditolak ojek pangkalan dimana-mana. Diteror. Diintimidasi. Pernah diserang
juga. Go-Jek didemo. Terus-terusan. Nadiem tetep nekad, projectnya jalan terus.
Bukannya malah kecil, peminatnya malah tambah banyak. Namanya permintaan pasar
tidak bisa dilawan. Jumlah driver makin banyak. Nambah produk lagi ke mobil,
lebih gede lagi perlawanannya karena head to head sama perusahaan taxi warna
biru yang udah raksasa. Bukannya mundur
malah si taxi biru itu yang malah gabung.
Dari awal hanya 10 driver sekarang sudah lebih dari 1 juta. Mungkin Mas
Nadiem pencipta lapangan pekerjaan side job terbesar di dunia. Berawal dari
masalah, muncul ide dan kemudian dijalankan. Kutipan bijak dari Mas Nadiem
“Siapapun dapat mencuri ide anda tapi tidak ada yang mencuri eksekusi anda”.
Kalimat bijak
dari Driver, “Minta lima bintang ya Mas”.
Author : Wiriyadhika Gunaputra
Author : Wiriyadhika Gunaputra
Comments
Post a Comment