Telat !


Setelah turun layar beberapa minggu baru bisa nonton. Itupun gak di bioskop.  Tapi di pesawat, perjalanan balik Surabaya dari Medan ke Jakarta untuk transit dulu. Begitu duduk di pesawat langsung duduk milih-milih film.  Kebetulan sudah persiapan headset karena trip sebelumnya ketinggalan. Begitu lihat ada Bohemian Rhapsody langsung klik aja. Karena memang sudah tertunda lama sekali pengen nonton. Pas lagi show di bioskop, barengan sama rilis filmnya Ahok jadi mesti milih salah satu. Maklum, waktu nonton bioskop saya batasi karena masih ada tanggung jawab buat keluarga yang lebih prioritas…hehehehe..

Saya lihat durasinya 2 jam lebih sedikit. Pas lah. Waktu tempuh Medan – Jakarta 2 jam, belum termasuk tunggu di pesawat sampai take off. Cukup.

Film ini biopic band Queen tokoh utamanya tentu Freddie Mercury sang vokalis. Legend di dunia music. Lagu-lagunya masterpiece. Masih didenger sampe sekarang padahal mereka ada di tahun 70-an. Sudah mau 50 tahun.

Cerita tentang awal karirnya gimana kok bisa vokalis band. Dari nol sampai jadi band legendaris.
Menurut saya, ritme ceritanya terlalu cepat di depan dan belakang. Temponya cukup lambat pada waktu di tengah-tengah. Banyak dieksplor pas pembuatan lagu, kontroversi asmaranya dan konflik setelah jadi superstar.

Termasuk sisi seksualitasnya.

Di film ini penonton dibuat merinding dan pasti terbawa suasana begitu denger lagunya Queen. Yang mahakarya itu.

Dan juga sangat tertolong oleh acting Rami Malek yang luar biasa. Angkat topi. Luar biasa.

Generasi yang merasakan popluaritasnya waktu itu. Nyaksiin langsung aksi panggungnya. Sangat mungkin dibawa kembali suasananya, memorinya balik ke jaman mereka dulu.

Ada satu hal yang masih mengganjal di saya, yaitu kenapa dia bisa jadi gay. Saya belum ngeh, alasan kuatnya kenapa bisa menjadi itu.

Apakah memang sudah ada bibitnya sejak dulu? Atau karena salah pergaulan ? Saya bingung.

Film ini, kita bisa lihat passion dan kejeniusan sang Freddie Mercury. Kreativitas dan imajinasi nya tentang music. Di luar bayangan semua orang. Idenya aneh-aneh. Tapi menjadi pembeda waktu itu.

Dan biasanya memang keras kepala…hehehehe..Wajar karena sangat perfeksionis. Hasilnya harus sesuai dengan apa yang dipengenin sama dia.

Satu hal yang bikin nyesel. Seharusnya nonton di bioskop. Soundnya bisa “All around you “ pasti beda kalo nonton pake headset.

Bagi yang belum nonton, siapkan sound system yang mumpuni. Supaya bisa dapet feel dan megahnya lagu-lagu Queen.

Sayang sekali. Saya telat !.





Comments

Popular Letter