Tugas Book Review
Masih keinget sekitar dua tahun lalu, awal-awal masuk kuliah. Mata kuliah Corporate Culture. Di kuliah itu kita disuruh buat company, satu kelompok bisa 5 orang lebih. Jadi sepanjang mata kuliah selain dapet materi, kita juga mematangkan business plan dari company apa yang kita bangun. Memorable.
Tapi ada yang lebih nempel di kuliah itu. Tugas akhirnya. Book review. Pak Imam Wijoyo sebagai dosen sekaligus rektor kampus waktu itu memang sudah terkenal kalo kasih tugas akhir pasti book review. Dan mahasiswa pasti agak mengeluh..hehehe..maklum, memang gak gampang untuk menyelesaikan baca buku dalam waktu 2 minggu apalagi ngerangkum dan kasih point out nya apa.
Untungnya saya dari dulu gak pernah bermasalah dengan dunia buku. Tapi tetep ini pengalaman pertama habis baca buku, buat reviewnya. Menarik.
Book reviewnya harus berkaitan dengan corporate culture. Apapun judulnya. Mau buku asing atau lokal tidak masalah. Bebas. Dari Pak Imam sendiri kasih contoh Ritz Carlton. Hotel bintang lima. Bagaimana pengalamannya nge tes apa bener yang ditulis di buku. Saya lupa judulnya. Tapi tahu sendiri, buku manajemen tentang corporate culture itu buanyak banget dan tebel-tebel. Gak ada yang tipis. Gak mungkin bisa habis bacanya dalam waktu 2 minggu. Contohnya yang terkenal buku Toyota Way, Samsung, dll.
Dalam pikiran saya, no. Bukunya harus perusahaan Indonesia. Yang pernah punya pengalaman dengan perusahaan itu. Setelah nyari-nyari, ketemu buku yang ditulis sama Prof Rhenald Kasali dan Emirsyah Satar. Judulnya From One Dollar to Billion Dollars Company. Tentang Garuda Indonesia. Yang memang dulu saya memang cukup sering naik karena keperluan kantor. Dan saya juga sudah denger dan sedikit tahu dari kebesaran nama Pak Emir sebagai CEO Garuda Indonesia waktu itu. Sempet juga saya nonton interviewnya di acara Net TV. Wah ini sosok leader yang bisa dicontoh, pikir saya.
Saya baca – baca bukunya pelan-pelan, saya catat yang penting, grafik dan gambar pendukungnya. Bukunya enak banget dibaca dan dimengerti. Dan bisa dibayangkan juga karena saya pernah naik pesawatnya langsung. Di buku itu diceritakan bagaimana sejarah berdarah-darahnya Garuda sebelum dipimpin oleh Pak Emir. Ruginya miliaran. Bertahun-tahun. Mau dijual.
Tapi akhirnya Pak Emir datang. Dari background bankir. Dari bukan orang dalam Garuda yang promosi. Banyak penolakan. Resistensi. Yang lumrah ditemui kalo ada perubahan. Apalagi dari pihak yang sudah nyaman.
Pak Emir menghapus jatah tiket karyawan. Nutup rute-rute yang rugi. Membuang semua sekat birokrasi yang selama ini membelenggu organisasi. Komunikasi jadi lebih transparan. Terbuka. Ide banyak masuk. Lebih hidup.
Pak Emir juga membuat even-even internal agar bisa menyampaikan visi misinya ke level terbawah sekalipun. Sehingga apa yang mau dicapai, diketahui semua pihak bukan hanya level manajerial bahkan direksi.
Lambat laun Garuda mulai untung. Dapat penghargaan nasional dan internasional. Rutin tiap tahun. Karyawan menjadi lebih bangga. Indonesia juga bangga karena masuk dalam top 10 maskapai terbaik dunia. Yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Merknya go internasional dengan jadi sponsor klub Liverpool. Wow.
Leadership yang kuat, karakter yang kuat , visi yang kuat.
Saya buat review nya di power point cukup total. Saya terbawa suasana. Di power point nya saya sisipkan lagu orkestra Addie MS yang memang sebagai partner resmi Garuda Indonesia untuk music on board nya. Jadi di power point ini saya ingin yang membaca book review saya juga agar bisa merasakan seperti berada di dalam pesawat Garuda Indonesia.
Saya download aplikasinya. Utak-atik. Karena saya belum pernah buat seperti ini.
Puas sih sama hasilnya. Nilai buat saya nomor sekian yang penting saya bisa dapat pengalaman, pengetahuan, do the best yang bisa saya jadikan kebiasaan bila punya tanggung jawab sesuatu.
Tertarik bacanya? Bisa beli di online sepertinya masih ada. Di toko buku mungkin sudah tidak karena sudah lama sekali. Atau mau ngajak ngopi sambil ngobrol-ngobrol tentang buku ini? Atau buku lain?
Comments
Post a Comment