Roller Coaster Setan Merah
Rollercoaster itu akhirnya berhenti juga. Setelah
37 minggu muter-muter, naik turun dengan kecepatan tinggi pula. Malam ini
menang, pertandingan berikutnya seri, berikutnya lagi kalah, berikutnya lagi
bisa menang, berikutnya lagi kalah. Gak bisa ditebak. Bahkan sudah ganti
operator. Penumpang roller coasternya juga sudah banyak yang muntah-muntah.
Karena gak bisa prediksi bakal naik lagi atau tiba-tiba turun. Tapi
penumpangnya sudah bayar tiket. Gak bisa turun tengah jalan lagi.
Ini bukan lagi di wahana, tapi di liga
Inggris. Kami penumpangnya. Rollercoasternya Manchester United. Tahun lalu
lumayan, meski memang gak superior. Tapi tahun ini memang bener-bener mainnya
kayak klub papan tengah. Bagi fans tidak ada jaminan MU menang. Tidak punya
keyakinan tinggi. Belum tahu penyebab utamanya. Sang Special One pun sudah
ditendang. Mungkin jadi penyebabnya. Digantikan Ole, pada masa awal seperti
benar. Ternyata setelah dijalani agak lama, sepertinya bukan. Karena Ole belum
juga nemuin penyebabnya.
Apakah dari beberapa pemain? Belum tahu
karena belum ada yang dijual dan yang dibeli. Jadi impactnya belum tahu. Kita
coba lihat musim depan, apakah memang bener-bener sumber penyakitnya dijual dan
diganti sama yang lebih baik?
Tapi apakah bener-bener itu? Atau
jangan-jangan dari manajemen MU sendiri yang jadi penyebabnya? Tidak punya
budget untuk beli pemain bagus, perpanjang kontrak pemain yang sebenernya anak
SSB liat aja tahu dia pemain bagus atau enggak. Mungkin karena pertimbangan
financial. Bayar gajinya tidak semahal pemain bintang. Gak papa yang penting
bisa main. Gak papa gak juara Liga Champions.
Kalo lihat tetangga dan rival, pasti iri.
Mainnya stabil. Penguasaan bolanya bagus. Main dengan skema yang jelas. Bermain
di level yang tinggi. Khas sepakbola modern.
Tapi ya sudahlah, yang penting lihat musim
depan persiapannya gimana. Beli pemain siapa aja, yang dijual siapa aja. Serius
atau gak nyusun tim. Ole dikasih kepercayaan gak sama manajemen bangun tim
jangka panjang kayak Pep dan Klopp yang bisa beli pemain sesuai kebutuhan tim,
bukan kebutuhan laporan keuangan.
Semoga musim depan gak naik rollercoaster
warna merah lagi. Sudah cukup mualnya. Capek muntahnya. Pengennya naik
odong-odong warna merah. Enak, santai, gak ndredeg. 😊
Comments
Post a Comment