Pemimpin


Beberapa waktu ini saya banyak “bersentuhan” dengan hal-hal yang ada hubungannya tentang pemimpin dan nilai-nilai kepemimpinan. Dimulai dari ditetapkannya pemenang pemilihan presiden periode 2019-2024 di akhir bulan Juni lalu. Kemudian gunjang-ganjing sedikit, sedikit rame mengenai sikap nrimo atau legowo bagi pihak yang kalah dalam kontestasi politik kali ini. Kenapa kok tidak ada ucapan selamat kepada pemenang dan sebagainya.

Dan akhirnya itupun selesai pada saat Pak Jokowi dan Pak Prabowo ketemu di MRT. Dan ada keriuhan lagi tentang proses rekonsiliasi-nya apakah dapat jabatan atau tetap memilih sebagai oposisi.
Tenang sebentar, rebut lagi, tenang sebentar ada aja yang dibuat ribut…hehehehe

Lalu dalam seminggu ini, saya seperti biasa pas lihat-lihat Instagram saya. Ada yang menarik, di story-nya Bang Handry Satriago ( CEO GE Indonesia ) ada postingan baru podcast nya. Edisi ke-3. Tentang keputusan sulit untuk Leader. Tapi besoknya saya baru dengerin di mobil pas perjalanan dari rumah ke kantor.

Bagus banget seperti biasanya Bang Handry sharing. Padat, tidak bertele-tele, to the point, berbobot dan disampaikan dengan suara beratnya jadi dapet banget feel wibawa leader-nya.

Total sekarang ada 3 episode di podcast-nya Bang Handry. Jadi selama berhari-hari ini saya ulang-ulang lagi 3 episode itu. Supaya lebih paham.

Buku dan video tentang Leadership buanyakkk sekali. Saya juga gak baca dan tonton semuanya  dan dari beberapa yang saya baca, saya cukup sependapat atau bisa dibilang “sealiran” dengan value leadership dari perusahaan GE yang diturunkan oleh Sang Guru Jack Welch dan di Indonesia Bang Handry yang meneruskan.

Always learn from mistakes, leader create other leaders, tidak ada sekat pimpinan dan bawahan, diversity, run extra miles, dll. Semuanya butuh proses, menghargai sebuah proses. Mengalami kesalahan, gagal. Jadi leader bukan berarti dia manusia sempurna yang tidak ada celah atau noda.

Tapi lebih baik Anda bisa dengerin langsung penjelasannya di spotify. Apalagi pas pagi-pagi. Cocok.

Lalu, kemarin saya nonton Lion King. Film favorit saya dari dulu. Dan sekarang saya sudah tunggu-tunggu sejak lama. Sejak diberitakan bakal dibuat re-make nya. Harus nonton.

Alur ceritanya sederhana sekali. Tapi nilai atau pesan yang disampaikan itu dalem. Menurut saya.

Tentang seekor singa yang menjadi Raja di sebuah wilayah namanya Pride Land, Mufasa yang begitu dicintai oleh rakyatnya yang kawanan hewan itu. Dan punya putra penerus kerjaan, Simba.

Yang menjadi daya tarik ceritanya, adalah bagaimana Sang Ayah mendidik putranya yang dia siapkan untuk menjadi Raja menggantikan dirinya nanti. Kedekatan dan ikatan batin antara Mufasa dan Simba begitu menggiring dan menyentuh emosi penontonnya. 

Terutama Bapak dan anak laki-lakinya. Makanya kemarin banyak juga Papah-Papah muda yang ngajak anak laki-lakinya nonton. Karena mau meneruskan tradisi atau menularkan memori yang sama pada waktu dia dulu pada saat kecil juga diajak ayahnya. Saya juga kebetulan nonton sama Papa. 😊

Paduan antara leader is born or made yang banyak dibicarakan orang, menurut saya cukup terjawab di film ini. Born karena terlahir dari seorang Raja, dan made karena Simba belajar dari kesalahan-kesalahannya dan tumbuh menjadi Raja yang bijak seperti Sang Ayah.

Dan juga yang menjadi musuh Sang Raja adalah adiknya sendiri dan kawanan Hyena yang hidup di belakang lembah. Membuktikan juga bahwa, leader cannot satistfied everybody. Tidak bisa memuaskan semua pihak. Pasti ada yang tidak setuju, tidak suka, benci, dan sebagainya.

Jadi, jika Anda saat ini menjadi pemimpin dimanapun baik di perusahaan, keluarga, organisasi. 

Jangan khawatir.

Pemimpin itu bukan superstar. Tidak harus sempurna. Bukan juga superman. Hanya manusia biasa. 

Yang penting adalah terus belajar, berusaha menjadi lebih baik, dan confidence.


 ( Sumber gambar : freepik )


Comments

Popular Letter