Si Ago
Ago seorang laki-laki
dewasa yang hidup di hutan belantara luas nan asri. Banyak buah-buahan, air
terjun yang tinggi dan indah, hewan-hewan hidup tentram berdampingan.
Ago suatu malam
bermimpi tentang orang tuanya yang sudah meninggal, dan Ibunya berkata “ Nak,
kamu sudah dewasa, sudah waktunya kamu mencari sesuatu yang baik untukmu kelak
“.
Pagi-pagi benar,
Ago beranjak dari tempat tidur beralaskan tumpukan kayu di gua nya yang hangat.
Ago mulai
berjalan kaki menyusuri hutan.
Tidak jauh
berjalan, Ago menemukan sebatang bambu seukuran 1,5 meter. Dia ambil bambu tersebut, untuk berjaga-jaga dari hewan buas dalam hatinya.
Setelah berjalan
sekitar 500 meter, dia bertemu dengan seorang induk kera yang sedang memangku
anaknya dan mengambil kutu-kutu di kepala sang anak. Induk kera, dengan sepenuh
cinta kasih dan tatapan sayang kepada anaknya dengan sabar memilah-milah bulu
di kepala anaknya itu.
Ago melihat itu
berkata, “ Kenapa kalian santai sekali? Lihat saya, saya sedang mencari sesuatu
yang berharga “. Ago lalu meninggalkan mereka begitu saja. Induk dan anak kera
tetap menikmati waktu mereka.
Ago terus
melanjutkan perjalanan. Di jalan, Ago menemukan sebuah kapak. Dia heran, kapak
siapa ini. Dia mengambil kapak itu. Buat jaga-jaga kalau ada binatang buas.
Ago berjalan
lagi, dan kali ini bertemu dengan kawanan rusa yang sedang asyik berlari-larian.
Melihat kawanan
rusa itu, Ago bilang ke mereka, “ Jangan main-main terus, harusnya seperti
saya. Saya sedang mencari sesuatu yang bagus”.
Kawanan rusa
tetap saja bermain lari-larian.
Ago meninggalkan
kawanan rusa itu. Setelah berjalan cukup jauh, dia menemukan akar-akar pohon
yang panjang dan lentur. Persis seperti tali.
Ago mengambil
akar itu dan membawanya lagi. Cocok untuk membuat jebakan hewan buruan nanti.
Tidak jauh dari
sana, Ago melihat ada kolam yang cukup besar. Dan ada segerombolan gajah yang
sedang menikmati minum dan mandi di situ.
Ago berteriak
kepada gajah-gajah itu, “ Hai gajah, jangan malas-malasan..ayo ikut saya. Saya
akan menemukan sesuatu yang mahal”.
Para gajah masih
menikmati waktu bersama teman-teman mereka, tidak menghiraukan ajakan Ago.
Ago dengan agak
marah meninggalkan mereka. Dalam hatinya, kenapa mereka semua tidak mau ikut
bersama saya mencari barang yang bagus itu ?.
Ago terus
berjalan. Hari mulai gelap, dan Ago sudah sangat kelelahan dan berat karena
membawa senjata-senjata tadi yang ditemukan di perjalanan. Dia juga belum makan
dan minum sedikitpun karena terus berjalan. Dia mulai frustasi dimana dia bisa
menemukan sesuatu yang dikatakan Ibunya itu.
Akhirnya dia
berada di tepi pantai dan melihat matahari terbenam yang indah sekali.
Dia masih marah
dan bingung apa yang dimaksud oleh Ibunya. Karena selama perjalanan Ago tidak
melihat sesuatu yang baik itu.
Karena terlalu
Lelah, Ago akhirnya tertidur.
Dalam mimpinya,
sosok Ibunya kembali muncul. Lalu Ibunya berkata “Nak, kamu telah melewatkan
banyak hal baik yang kamu jumpai sepanjang hari tadi, kembali temui mereka dan
berbahagialah dengan apa yang kamu lihat dan kamu miliki. Itulah kebaikan
sesungguhnya nak.”
Ago terbangun
dan menyadari bahwa dia sebenarnya bisa bermain dan berbuat banyak hal
sepanjang perjalanan tadi.
Ago sadar bahwa
dia tidak menghiraukan hal yang baik namun sibuk mencari sesuatu yang bahkan
dia tidak tahu bentuknya.
Ago akhirnya
kembali ke hutan, berteman dan bermain-main sangat riang bersama kawanan gajah,
rusa, dan induk kera & anaknya tadi.
Comments
Post a Comment