IP Man 4 The Finale


Film ini selalu saya tunggu. Padahal awalnya tidak mengikuti, tapi karena sempat nonton sekali yang sudah film ke-2 kok jadi kesengsem sama karakternya. Akhirnya penasaran nonton yang pertamanya gimana, baru nyambung. Baru muncul kata “Ooooo…”.

Yang paling baru IP Man 4 The Finale. Sepertinya akan menjadi yang terakhir. Untuk IP Man. Mungkin tidak untuk filmnya. Jaman sekarang, cerita bisa dimaju mundurkan supaya bisa lanjut terus. Karena memang animonya selalu ada, dan terus naik. Sesuai dengan pertumbuhan penduduk dunia, plus ekonominya.

Karakter IP Man ini jadi salah satu favorit saya, termasuk aliran kungfunya Wing Chun. Meskipun saya tidak pernah tertarik belajar bela diri..hehehe.

Menurut saya, gaya bertarung Wing Chun ala IP Man ini simple sekali. Efektif. Tidak banyak gaya. Seperti tidak ada seni keindahannya. Pokoknya bertahan sekaligus menyerang. Langsung dan jarak pendek. Enak dilihat, untuk orang yang setype dengan saya yang gak suka ribet. Simple, to the point. Dan yang penting bisa menang.

Dan juga karakter IP Man yang sangat humble tapi idealis. Tidak petentang-petenteng sok ahli Kungfu. Padahal dia Master. Kerendah hatiannya mampu merangkul semua pihak. Orang sangat respect kepada dia. Yang masih saya ingat, di IP Man 3 ada ahli Wing Chun juga Cheung Tin-chi, bertanya ke IP Man apa benar dia Master Wing Chun dan dia hanya menjawab “ Tidak, saya masih amatiran “. Dengan bonus senyum rendah hatinya.

Nah, balik ke film terakhirnya ini. Banyak yang sudah bisa menebak endingnya itu apa. Tapi lika liku cerita di dalamnya tetap menarik. Terutama orang tetap pengen lihat aksi Donnie Yen dengan gerakan khas Wing Chun. Apalagi kuda-kudanya yang melegenda…hehehe


IP Man mau memindahkan anaknya ke Amerika, karena selama di Hongkong sering terlibat masalah. Berkelahi. Mungkin dengan pindah ke Amerika, putranya akan mendapat lingkungan yang lebih baik.
Tapi prosedurnya tidak segampang itu, harus ada surat rekomendasi dari Ketua Chinese Benevolent Association, semacam Ketua Perkumpulan Warganegara China gitu lah..yang menjadi penjamin.

Nah, masalah muncul ketika Ketua CBA complain ke IP Man karena muridnya, Bruce Lee yang sudah tinggal di Amerika menerbitkan buku tentang bela diri China dan tampil dalam kejuaraan Karate. Ketua CBA merasa bahwa itu bisa membahayakan warga negara China.
IP Man merasa ini salah paham, maksud Bruce Lee adalah justru mempopulerkan bela diri China kepada dunia.

Tapi menurut saya yang agak kurang ajar di film ini, Vaness Wu yang berperan sebagai mariner yang mau memasukkan Wing Chun ke kurikulum militer Amerika. Dari situ awal semua masalahnya. Dia ingin memperkenalkan tapi dia sendiri tidak ahli. Karena untuk memasukkan Wing Chun ke kurikulum bela diri militer harus membuktikan mengalahkan ahli Karate dulu yang sudah lebih dahulu masuk sebagai bela diri militer. Dia harus membuktikan bahwa Wing Chun lebih baik dari Karate.


Ujung-ujungnya IP Man juga yang harus turun tangan mengalahkan master karate plus Komandan militernya. Hadeh…

Di edisi terakhir ini, pesan yang berkaitan sama keluarga lebih terasa. Konflik dibuat sama antara dua keluarga untuk saling mengoreksi. Plus memunculkan pertanyaan juga. Anak ke 2 nya di mana?. Sayup-sayup terdengar juga ada yang bertanya itu pas keluar dari studio.

Di sini juga menampilkan sisi tidak sempurnanya IP Man sebagai seorang Papa, namun IP Man sekali lagi mampu membuktikan bahwa dia tidak hanya jago bertarung. Tapi juga sebagai kepala keluarga.

Saya tidak akan lanjutkan ceritanya, nanti dibilang spoiler. Padahal ini saya sudah berhati-hati sekali milih scene yang aman untuk diceritakan..hehehe..

Dan yang pasti, pecinta kuda-kuda dan gaya bertarung IP Man pasti bakal nyimpen film ke-1 sampe ke-3nya. Dan bakal ditonton berulang-ulang..hehehe




Comments

Popular Letter