Xie Xie Gus Dur
Selamat Imlek
bagi yang merayakan!. Kiong Hi. Kiong Hi !
Bagi Chinese,
dan beserta keturunannya yang menyebar di seluruh penjuru dunia. Ini adalah
hari paling ditunggu. Dirayakan besar-besaran. Rame. Warna merah merajai
dimana-mana. Karena merah adalah warna simbol kebahaagiaan.
Tapi yang paling
menunggu Imlek adalah, anak-anak kecil dan remaja. Karena dapat angpao dari
Papa, Mama, dan kerabat-kerabat lain. Semua pasti pernah kecil. Dan pasti H-1
Imlek sudah membayangkan bakal dapat berapa dan akan dibelikan apa…pokoknya
hari itu jadi sultan mendadak..hahaha
Setelah
unjung-unjung, momen mendebarkan plus excited adalah pas sudah sampe rumah. Dan
siap membuka Angpao. Sebelum dibuka, kita inget-inget angpao bungkus ini dapet
dari siapa, kalo bungkus yang itu dapet dari siapa..wkwkwk..
Tapi Imlek ini
baru dijadikan hari libur tahun 2001 semasa pemerintahan Gus Dur. Itu luar
biasa menurut kami. Sebuah “hadiah”yang luar biasa bagi kami keturunan Tionghoa
di Indonesia. Dimana sebelum-sebelumnya sangat dilarang segala hal yang berbau
China. Bahkan untuk merayakan Imlek saja bagi anak-anak kecil yang sekolah
harus ijin atau mbolos karena tidak libur.
Saya ingat betul,
betapa canggungnya harus tidak masuk sekolah karena harus merayakan tahun baru
Imlek. Rasanya gimana gitu. Temen-temen yang lain berangkat pake seragam. Saya
pake baju bebas. Temen-temen mencatat tugas, saya makan nastar dan jeruk...hahahaha.
Sejak ditetapkan
hari libur itu, perayaan Imlek seolah “meledak”. Euforianya langsung terasa di
seluruh kota. Mirip bisul yang bertahun-tahun dan sekarang pecah. Tidak
cekot-cekot lagi. Lega.
Maka dari itu,
sudah sangat sewajar dan seharusnya Gus Dur kami anggap sebagai pahlawan dan
sosok yang sangat berjasa dan selalu kami kenang karena sudah mengubah sejarah kehidupan kami sebagai bangsa Indonesia.
Tanpa beliau,
mungkin hingga hari ini kami masih merayakan Imlek dengan sunyi dan seadanya. Dan
anak-anak yang sekolah harus ijin dan mbolos, sedangkan yang kerja harus cuti. Selain
itu, saya tidak bisa membayangkan sulitnya cari baju baru, cari bungkus angpao,
pernak pernik, perlengkapan sembahyang kalau Imlek masih dilarang.
Tapi ya
sudahlah, toh itu tidak terjadi. Dan sekarang sudah semuanya diperbolehkan.
Bahkan di mall-mall banyak event. Barongsai dan naga keliling mall. Pertunjukan
kesenian, entah itu tari, musik, wayang potehi, sampe ke Wing Chun..hahahaha
Saya sih selalu
berharap agar situasi seperti ini terus terjaga.
Saling
menghargai. Saling menghormati. Menjunjung tinggi toleransi. Menikmati keragaman
yang ada.
Sekali lagi, Xie
Xie Gus Dur!.
sumber gambar : gudsur.net
Comments
Post a Comment