Memorial Kobe Bryant


Acara ini saya tahunya 2 hari yang lalu pada saat mau nonton TV, di channel Fox Sport muncul title “ Memorial Kobe Bryant “, saya sudah menebak ini pasti acara tribute to Kobe Bryant. Tapi apa daya, tidak bisa nonton karena tidak memperpanjang channel Fox Sport..wkwkwkwk. Mau tidak mau nunggu besoknya saja di youtube pasti ada.

Sebetulnya saya sudah lamaaaa sekali tidak ngikuti perkembangan dunia basket. Angkatan terakhir memang Kobe Bryant, Shaq, Steve Nash, Tim Duncan, Ginobilli, dkk. Setelah itu memang sudah “lost contact” dengan NBA.  Tapi siapa yang tidak tahu nama Kobe Bryant sebagai living legend pebasket setelah Michael Jordan. Ter…la…lu. 😊

Saya tidak nonton videonya secara full, hanya beberapa bagian saja. Terutama pada saat speech istrinya dan Michael Jordan. Acaranya sendiri diselenggarakan di Staples Center. Rumah keduanya Kobe. Audience Full dari penonton maupun para atlit basket NBA dan para selebritas misalnya Christina Aguilera, Beyonce dan Alicia Keys yang mau memberikan penghormatan dan menyampaikan kesan-kesannya selama ini bersama Kobe.

Pada saat sang istri, Vanessa dipersilahkan oleh MC Jimmy Kimmel naik ke podium untuk speech. Para penonton memberikan standing ovation yang sangat meriah. Sangat menguatkan hati sekaligus melelehkan jika teringat sang suami.  Vanessa menceritakan keromantisan dan perhatian Kobe yang terus membekas di memorinya. Terutama gaun yang diberikan yang persis di film favoritnya, Notebook. Katanya, supaya mereka nanti juga bisa menua bersama.

Kemudian dari Michael Jordan, menyampaikan kalau Kobe Bryant muda yang ditemui pada saat itu adalah anak muda dengan passion basket yang luar biasa. Menanyakan hal-hal teknis basket atau bisnis kepadanya, terus belajar, memberikan seluruh jiwa raganya di atas lapangan. Dan menganggap bahwa Kobe adalah “little brother”. Air mata Michael Jordan pun menetes deras. Tidak bisa menahan. Tanda betapa dekatnya dan banyak kenangan antara mereka.



Memang, selain sebagai seorang legenda pemain basket Kobe juga memiliki pencapaian yang unik yakni meraih Oscar untuk film pendek animasi yang judulnya “Dear Basketball”. Film yang durasinya 5 menit itu memang layak menang, dari sisi animasi, cerita, narasinya semuanya komplit menyentuh hati yang nonton. Terbawa suasana dan cerita impian, cinta, passion dan pengorbanannya untuk dunia basket.



Kepergian Kobe Bryant memang sangat mendadak, sekaligus tragis. Kecelakaan helicopter. Saya di pagi itu juga sangat kaget dikasih tahu adik saya pas baru bangun tidur.
Saya sangat respek, kagum, terharu dengan lingkungan dan habit di sana khususnya untuk orang-orang yang menginisiasi event ini. Begitu sayangnya mereka kepada Kobe. Kobe juga meninggalkan begitu besar kebaikan kepada orang-orang di sekelilingnya. Keluarga, teman, kerabat, rekan, supporter begitu menghargai Kobe. Kobe bukan mantan presiden, pejabat besar, orang terkaya, yang mungkin secara formal jika meninggal akan diadakan acara sebegitu besarnya. Tapi orang-orang terdekatnya menganggap Kobe lebih dari semua itu sehingga sangat layak untuk dikenang sepanjang masa. Mungkin juga, agar seluruh dunia tahu bahwa Kobe bukan hanya sekedar pemain basket yang hebat, tapi sebagai ayah, suami, teman, rekan, businessman dan insan yang luar biasa. Saya juga menaruh respek terhadap media di sana, dengan cara pemberitaannya. Berbeda dengan di suatu negara jika ada sosok pesohor yang berpulang, yang muncul malah pemberitaan-pemberitaan yang tidak penting. Apalagi jika seorang atlit yang sudah pension, mungkin masuk ke acara talkshow atau reality show terus dikasih bantuan dana.😊

Memang benar kata pepatah,” harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”.

Alangkah bahagianya Kobe di sana, begitu banyak yang mendoakan dia. Merindukan sosoknya. Sampai kapanpun. Rest in Peace Mamba. Rest in Peace Kobe.  

                                                                                            sumber gambar : duluthnewstribune.com




Comments

Popular Letter