Rocky Balboa


Silvester Stallone ini sepertinya memang jodohnya sama film yang huruf awalnya R. Coba lihat aja film Rambo yang membuat namanya langsung terkenal, film Rambo sendiri jadi beberapa film lanjutan kalo tidak salah sampai Rambo VI. Ada lagi film Rocky, ini lebih edan lagi. Film Rocky ini bahkan sampe 8 kalo kita hitung Creed 1 & 2 dan sepertinya masih akan lanjut lagi. Tapi saya cuma ngikutin yang Rocky aja, karena kurang suka sama film tentara-tentara gitu kayak Rambo. Apalagi inget Rambo jadi inget game Nintendo Contra J.

Meskipun film Rocky ini ada tidak masuk akalnya menurut saya, karena dipukuli segitunya masih bisa berdiri padahal kalo sungguhan kena uppercut rahang aja pasti sudah oleng bahkan sampe pingsan tapi ini enggak, segar bugar kayak orang ditampar..hahahaha. Tapi tidak masalah namanya juga film  buat hiburan toh alur ceritanya juga menarik dan memotivasi.

Yang saya suka dari film ini meskipun semua orang tahu yang bakal menang ujung-ujungnya itu Rocky tapi yang kita seneng itu proses latihannya dia, kehidupannya, unik. Lika liku hidup yang kayak roller coaster itu yang menarik. Selain itu karakter Rocky yang humble dan family man itu bikin film ini lebih adem. Sayang sama istri, anak, kakak iparnya meskipun trouble maker belum lagi respectnya ke pelatihnya Mickey dan satu lagi, menghargai Pendeta yang selalu memberkati dia sebelum bertanding. Karakter yang begitu dicintai oleh lingkungannya. Jadi mascot dan kebanggaan warga kota. Karena ya itu tadi, humble, ramah dan menghargai orang lain mesikpun dia sedang di puncak karirnya.

Tapi ada satu adegan atau lebih tepatnya dialog yang cukup nempel di kepala saya. Dan mungkin ini juga di notice sama penonton lainnya karena memang ini mengena banget.

Di film yang ke enam ini judulnya Rocky Balboa, saat itu Rocky sudah pension tapi pengen banget tanding untuk yang terakhir kalinya kayak sebagai pelampiasan “Ini terakhir lah”. Dan kebetulan juga dapat tawaran untuk menantang sang juara bertahan saat itu yang juga butuh pengakuan public karena selama ini sang juara bertahan menang karena lawannya tidak sepadan. Sang istri sudah meninggal karena sakit dan putra nya sudah dewasa, sudah bekerja sebagai konsultan keuangan di sebuah perusahaan. Sebelum memutuskan ingin bertanding yang terakhir kali dia coba Tanya-tanya ke orang-orang terdekatnya, ke Paulie kakak iparnya, ke putranya, untuk meyakinkan dirinya, untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dia sayangi. Tapi dukungan itu ternyata ditentang oleh mereka, terutama sang anak karena khawatir ayahnya akan jadi bahan tertawaan di atas ring karena memang peluang menang secara logika pasti tidak ada, mana ada petarung tua yang bisa menang lawan juara bertahan saat itu?

Sang anak juga tidak mau terus menerus di bawah bayang-bayang nama Rocky Balboa yang selalu memayunginya. Dia ingin lepas dari itu semua.

Coba klik video di bawah ini :



Gimana? Bener kan kata-kata Rocky? Mengena ke Anda juga ?

Yang buat skrip pinter banget sih menurut saya. Tidak terkesan mencerahami, Rocky bercerita tentang apa yang dia alami sepanjang hidupnya. Dan bagaimana dia mengungkapkan ke anaknya itu dengan ekspresi dan mimik bahwa begitu sayang dia ke anaknya.
Mungkin yang belum mengalami cobaan atau ujian berat dalam hidup tidak terlalu “deg” sama dialog ini. Tapi untuk orang yang sudah dan sedang ngalami ujian pasti ini menguatkan.
Dari beberapa dialog film sekarang memang banyak yang menyisipkan pesan buat penontonnya karena punya misi kalo ingin film ini akan diinget selama mungkin entah dari cerita, quotes nya atau yang lain. Tapi memang pembuat film berusaha agar berkesan di ingatan penontonnya.
So, kalian  gimana? Suka sama Rocky juga setelah nonton cuplikan dialog ini? Kalo belum pernah, coba deh nonton dari pertama sampe yang terakhir pasti ikutan suka. J





Comments

Popular Letter