Bos Legend

                                                                                                         sumber gambar : akurat.com


Legend. Mungkin itu kata yang paling tepat menggambarkan karirnya dari pemain hingga menjadi pelatih saat ini. Meskipun pastinya dia punya skill yang sangat mumpuni dan diabaikan begitu saja karena keberuntungannya itu. Mengapa kok bisa beruntung?. Begini penjelasannya, kita awali dari namanya dulu. Dia adalah Ole Gunnar Solskjaer, legenda hidup Manchester United. Nomor punggung 20.  Menjadi salah satu bagian dari kedigdayaan Manchester United di bawah dinasti Sir Alex Ferguson. Dia juga yang menjadi lakon penting di tahun 1999 pada saat Manchester United menjadi juara Liga Champions yang dramatis itu. Yang bikin pendukungnya Manchester United ndredeg sekaligus bikin pendukung plus tim Bayer Muenchen tertunduk lemas. Dan final di stadion Camp Nou itu sampai sekarang dikenang sebagai final paling dramatis sampai saat ini. Namanya otomatis jadi legenda Manchester United.

Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Solskjaer ini dikenal sebagai supersub alias pemain pengganti super. Hobinya mencetak gol-gol penentu di saat striker inti seperti Andy Cole, Dwight Yorke atau Ruud Van Nistelrooy lagi buntu. Orang ini sangat bisa diandalkan di momen-momen seperti itu. Pas pertandingan kurang 15 menit atau 10 menit atau 5 menit atau injury time sekalipun. Bahkan kalau dimainkan sebagai starter sejak menit pertama, Solskjaer juga pasti menuliskan namanya di papan skor. Tidak banyak pemain yang siap dan legowo jadi pemain cadangan seperti Solskjaer. Dengan skillnya, gampang saja cari klub lain yang bisa menjadikan dia striker utama. Pemain lain mungkin sudah pindah, mogok Latihan supaya dijual ke klub lain, tapi dia tidak. Memilih bertahan di Manchester United. Dari tahun 1996 hingga pensiun di tahun 2007 aliasa 11 tahun !. Pengabdian dan loyalitas yang luar biasa sebagai pemain. Sudah barang langka di jaman sekarang, pemain bisa bertahan begitu lama dan sering di bench pula.

Setelah pensiun, di tahun 2011 Solskjaer sempat pulang kampung ke Norwegia melatih klub pertamanya dulu, Molde. Dan hebatnya langsung membawa juara liga. Kemudian kembali ke Inggris untuk menjadi manager Cardiff City namun gagal sukses. Seperti kita ketahui sejak ditinggal Sir Alex tahun 2013, Manchester United limbung. Seperti anak kehilangan induknya. Transfer pemain berantakan, pembelian-pembelian mahal yang flop sebut saja Angel Di Maria, Radamel Falcao, Memphis Depay, Alexis Sanchez dan masih banyak yang lain. Berganti-ganti pelatih mulai dari The Chosen One David Moyes, Louis Van Gaal hingga The Special One Jose Mourinho pun gagal mengangkat kejayaan Manchester United. Skuad juga seperti tidak punya blue print jangka panjang lebih layak disebut sebagai tambal sulam dan panic buying.  Di akhir tahun 2018, Jose Mourinho diberhentikan. Bak durian runtuh, Solskjaer ditunjuk sebagai caretaker. Posisi yang diidamkan oleh seluruh pelatih di seluruh dunia, menjadi manager Manchester United.

Inilah salah satu keberuntungan Solskjaer. Tidak semua legenda klub bisa menangani Manchester United. Kita tahu bahwa klub ini punya sejarah panjang, dan nama-nama legenda klub sudah berjejalan, tumpuk menumpuk saking banyaknya. Tapi tetap saja tidak bisa menjadi pelatih klub. Apalagi sejak ditangani Sir Alex. Banyak alumni klub yang menjadi pelatih, Mark Hughes, Roy Keane, Steve Bruce, Bryan Robson, Laurent Blanc, Jaap Stam, Gary Neville, dan masih banyak lagi. Ryan Giggs  sempat menjadi caretaker juga selepas Louis Van Gaal tidak menjadi pelatih Manchester United tapi dinilai gagal dan belum siap sehingga tidak dipermanenkan. Kesempatan itu diterima Ole Gunnar Solskjaer. Setelah membawa klub dengan track record 11 pertandingan tidak terkalahkan akhirnya dipermanenkan. Meskipun setelah itu permainan klub seperti roller coaster alias tidak stabil. Hingga paruh musim ini The Red Devil masih juga bermain-main di peringkat 5 liga inggris. Jauh dari sang rival abadi Liverpool. Kursi Solskjaer pun memanas, digoyang. Hingga nasib beruntung itu datang kembali. Pembelian Bruno Fernandes menjadi factor luck nya. Sejak kedatangan pemain itu, Red Devils tidak pernah kalah dalam 12 pertandingan !. Kemudian pandemic datang menghentikan sementara Liga Inggris. Penikmat bola sudah sangat tidak sabar menunggu hegemoni liga itu tampil kembali. Setelah dipertimbangkan dan persiapan protocol yang ketat, Liga Inggris dimulai kembali di akhir bulan Juni. Manchester United kembali tidak terkalahkan sejak era New Normal. Malah sekarang punya kans untuk naik ke peringkat ke-3 menggusur Chelsea. Kembalinya pemain-pemain inti dari cedera seperti Pogba dan Rashford plus bonus cemerlangnya anak muda Greenwood malah membuat Red Devil menjadi klub yang ditakuti lagi karena kegarangan lini depannya dan kokohnya barisan belakang. Untuk pertama kalinya sejak ditinggal Sir Alex, pecinta Manchester United sangat optimis, tahun depan bisa bersaing berebut juara atau bahkan juara. Dan juga bisa kembali ke lingkungan aslinya, Liga Champions. Ini skuad masa depan yang menjanjikan. Dipenuhi anak-anak muda bertalenta. Skuad ini akan semakin matang dalam 2-3 tahun ke depan bahkan akan semakin kuat. Semua karena ketelatenan dan kesabaran Solskjaer. The Baby Face Assasin. Yang membuat namanya tidak hanya diingat sebagai pemain yang sukses tapi menjadi pelatih legend juga di klub dan dikenang oleh beberapa generasi ke depan. Apa akan menjadi dinasti setelah Sir Alex? Bisa jadi. Tergantung Sang Legend yang sekarang menjadi bos.


 


Comments

Popular Letter