Alon Alon Asal Champion

 

Memang masih jauh perjalanan, belum separuh. Tapi cukup membuat para fans optimis di tahun ini bisa ada di posisi yang kepala agak mendongak. Sebetulnya liga-liga Eropa musim ini juga banyak yang tidak lagi status quo. Di Italia, Milan yang beberapa tahun sebelumnya hanya berjuang untuk posisi Liga Kamis Jumat, sekarang memuncaki klasemen dimana kita tahu 8 taun berturut-turut Juventus sepertinya tidak ada lawan yang sepadan. Sama juga di Spanyol. Barcelona dengan drama nya juga masih berjuang, tidak sedominan sepuluh tahun terakhir. Hanya di liga negara Sultan Andara yang lebih aneh, karena jadwalnya mundur terus..ups. 😊

Pendukung Manchester United minggu-minggu ini saya yakin lega, senang lihat klasemen. Karena pada akhirnya bisa nangkring di puncak setelah 7 tahun tidak pernah bisa ada di posisi itu bahkan sudah gonta-ganti pelatih. Banyak yang pamer di media social, di grup WA atau bahkan yang cuma dalam hati karena tidak berani takabur..wkwkwkk. Memang tidak ada yang bisa menebak MU bisa di puncak sekarang, karena di awal musim hasilnya berantakan. Kalah dari Crystal Palace, dibantai Tottenham, kalah dari Arsenal bahkan mesti keluar juga dari Liga Champions. Suram.

Tapi pelan-pelan, alon- alon..10 pertandingan di Liga tidak kalah. Padahal Liverpool, Manchester City, Tottenham, Chelsea yang punya skuad jauh lebih mentereng dan favorit juara masih kepleset sana sini. Ole sebagai pelatih pun dibully sana-sini, underestimate banget lah jauh kalau dibandingin sama Klopp, Pep sama Mou. Memang Ole belum bisa ngasih trofi sebanyak mereka buat klub.

Padahal secara taktik permainan tidak terlalu impresif juga. Hampir sama dengan tahun sebelumnya, hanya saja memang lebih solid dan terorganisir. Apalagi sejak ada Bruno dan Cavani, option taktik serangan lebih bervariasi. De Gea juga sudah kembali ke “kelas”nya, tidak ada lagi blunder-blunder lucu kayak yang lalu-lalu yang bikin geleng-geleng kepala sekaligus mbatin “ Kok iso ngono”.

Yang saya suka dari Ole ini orangnya gak banyak bikin sesumbar. Santai aja, mau kalah berapa kosong, mau menang berapa kosong juga komentarnya flat. Tidak ada marah berlebihan, tidak ada euphoria berlebihan juga. Kayaknya dia memegang filosofi Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake. Mungkin Ole orang Norwegia keturunan Klaten..wkwkwk

Liga memang masih jauh dari kata selesai, calon juara pun masih bisa berubah. Konsisten yang akan menjadi penentu siapa yang layak juara. Tapi sebagai fans MU sejati, kali ini optimis bisa melangkah jauh. Karena kita tahu secara track record bertahun-tahun, periode setelah Natal adalah periode emasnya MU. Selalu tampil bagus. Bahkan jaman Sir Alex masih jadi pelatih, sering nyalip rivalnya setelah Natal dan tahun baru. Saya juga masih mikir-mikir mau bikin nazar apa kalau MU bener-bener jadi juara liga tahun ini. Nanti saya coba ajak fans MU yang lain taruhan apa kalau Rashford dkk ini juara…wkwkwk





 

Comments

Popular Letter