Final Euro 2020 Italia vs Inggris ?

 Saya punya dua idola pemain sepak bola sepanjang masa. Roberto Baggio dan David Beckham.

Siapa yang tidak tahu David Beckham? Semua pasti kenal terutama gantengnya yang tidak luntur oleh waktu. Sejak pertama lihat tahun 1998-an sampai sekarang kayaknya kok tambah ganteng…wkwkwk

Dia memang ikon sepakbola meski sudah ada Cristiano Ronaldo maupun Lionel Messi.

Legenda no 7 Manchester United dan timnas Inggris. Saya menjadi fans MU karena ada David Beckham, terpukau oleh skill, leadership dan mentalnya. Tidak ada yang meragukan skill passing apalagi free kick nya. The Best. Leadershipnya dalam memimpin timnas Inggris juga tidak perlu ditanyakan lagi. Semua menaruh respect kepadanya. Pengaruhnya bahkan sampai dikenal dekat dengan keluarga Kerajaan.

Mental? Apalagi satu ini. Mungkin anak jaman sekarang tidak tahu kejadian di perempat final Piala Dunia 1998 Inggris vs Argentina. Karena emosional, Beckham melakukan hal konyol. Menendang kaki Diego Simeone, yang saat ini menjadi pelatih sukses di Atletico Madrid. Beckham diganjar kartu merah. Inggris kalah.

Seluruh penduduk Inggris bukan hanya membully Beckham. Mengutuk, mengkritik bahkan mengancam Beckham. Kita tahu fanatisme Inggris terhadap sepakbola bagaimana besarnya.

Sepanjang tahun setelah kejadian itu, Beckham menjadi musuh publik nomor 1 Inggris. Begitupun sudah bermain lagi di liga, selama Beckham memegang bola supporter meneriaki..”Boooo” terus menerus. Tanpa henti. Sepanjang tahun.

Lalu kapan itu berhenti? Sejak MU menjuarai Liga Champions 1998/1999 yang dramatis itu. Sepanjang musim itu Beckham tetap tampil konsisten. Setiap saya lihat Beckham, dalam hati saya..”orang ini punya mental juara”. Meskipun saya tahu ada Alex Ferguson dan seluruh komponen team yang mendukung dia melewati fase terendah dalam karirnya itu.

Karena orang inilah saya jadi fans MU sekaligus Inggris. Meskipun dia sudah pensiun.

Kalau anak Angkatan 90’an pasti tahu siapa Roberto Baggio. Punggawa Juventus yang juga pernah membela AC Milan dan Inter Milan. Tulang punggung skuad Italia di Piala Dunia 1994. Dengan ciri khas kuncir rambutnya.

Dia yang membuat saya menjadi suka AC Milan. Saya masih ingat waktu SD mencari jersey AC Milan yang masih ada sponsor Opel di depannya. Karena begitu ngefans dengan Roberto Baggio. Skill dribblenya top. Leadershipnya juga. Kharismanya di lapangan maupun luar lapangan jelas. Semua pemain di era nya sangat respect kepada Roberto Baggio.

Selepas dari AC Milan pindah ke Inter Milan lalu pernah juga ke Bologna hingga terakhir Brescia. Saya selalu menonton dia. Kita tahu bahwa tahun 1990-an Liga Italia itu magnet sepakbola.

Roberto Baggio juga punya titik terendah dalam karirnya. Gagal penalty di final Piala Dunia 1994 lawan Brazil menjadi sejarah yang tidak akan terlupakan oleh siapapun apalagi sang eksekutor, Roberto Baggio.

Namun mental pemenang memang berbeda. Bayangan itu seolah-olah hilang empat tahun kemudian Ketika memimpin Italia di Piala Dunia 1998 meskipun Italia juga gagal melaju ke perempat final karena kalah adu penalty melawan Prancis yang datang dengan Zidane bersama generasi emasnya.

 Itulah sebab saya juga fans AC Milan dan Italia.

Lalu aslinya saya fans klub dan negara mana? Saya tidak bisa memilih kalau keduanya harus bertemu. Nothing to lose. Siapapun yang menang, tetap senang.

Begitupula di Euro 2020 kali ini. Ada potensi mereka bertemu di final. Keduanya sama-sama cemerlang. Italia dengan rekor tak terkalahkan sebanyak 30 pertandingan terakhir. Selama Euro juga hanya kebobolan 2 gol dan memasukkan 11 gol. Bermain atraktif dan meyakinkan sampai babak perempat final kemarin. Apalagi menyingkirkan tim no 1 dunia saat ini, Belgia.

Inggris yang mengawali kejuaraan dengan kurang greng, perlahan namun pasti terus menunjukkan performa menanjak. Masih clean sheet. Mengeluarkan tim sekelas Jerman, itu bukan hal yang remeh.

Malam nanti Italia vs Spanyol, besok Inggris vs Denmark. Saya yakin mereka bertemu di final.

Lalu siapa yang harus jadi juara? Terserah. Tapi kalau kali ini harus memilih. Inggris saja, nanti Italia 2 tahun lagi jatahnya Juara Dunia. 😊



Comments

Popular Letter