Seinfeld
Tiba-tiba cinta sitkom. Nontonnya keterusan tidak bisa berhenti. Apa sama dengan nonton drama korea? No. Ini lebih dari itu. Durasinya memang tidak lama, rata-rata 23 menit. Tapi sekali buka bisa nonton 6 episode bahkan lebih.
Sebelumnya saya selalu underestimate
dengan sitkom, selama ini memang cuma nonton sitkom lokal yang ada di TV
nasional. Bukan tidak bagus, tapi gaya guyonannya kurang cocok saja dengan
selera.
Saya tahu creatornya, Jerry
Seinfeld itu stand up komedian legendaris. Tapi belum pernah nonton seriannya
sekalipun. Tiba-tiba waktu rilis di Netflix, banyak yang antusias nonton ulang.
Saya tahunya dari postingan Raditya Dika kemudian Mas Azrul Ananda juga sampai
nulis di blognya.
Saya pikir sebagus apa komedinya?
Akhirnya saya coba nonton. Dan…”boom” . Keterusan sampai sekarang…wkwkwkk
Yang bikin spesial sitkom ini
apa? Konsepnya jelas. Temanya “nothing”…alias tidak ada konsep. Mengalir saja.
Apa pun dibahas, hal-hal receh. Receh banget bahkan. Jadi tidak perlu mikir
yang berat untuk ngerti alur ceritanya.
Dan juga menurut saya, set up-nya
kemudian konflik dan endingnya itu rapi banget. Tidak ada pertanyaan yang
muncul begitu cerita selesai. Tidak ada konflik yang dipaksakan. Natural. Saya
pikir ini khas materi penulisan oleh stand up komedian sekaliber Jerry
Seinfeld.
Selain itu, dari karakternya pun
simple tapi kuat. Karakter utamanya hanya 4 orang. Jerry, George, Kramer dan
Elaine. Sudah empat itu muter terus.
Tapi itu yang keren. Karakternya
jelas di depan.
Jerry, aktor utama yang punya
karakter pemilih banget sampai susah dapat pacar. Dia digambarkan orang yang
rapi, detail, smart dan gampang disukai. Dia jadi episentrum di persahabatan
ini.
Elaine, mantan pacar Jerry yang akhirnya
menjadi sahabat. Punya identitas yang ada sisi aktivisnya, idealis terhadap
issue lingkungan dan sebagainya. Jadi kadang-kadang hal sepele bisa dikomplain
sama dia.
George, teman sekolah Jerry yang
punya sifat tempramen tinggi, mudah tersinggung, paranoid, overthinking,
negative thinking, suka membual, mengarang-ngarang cerita yang menjebak dia
ataupun teman-temannya sendiri. Pokoknya, George ini tipe menyelesaikan masalah
dengan masalah.
Kramer, karakter favorit saya.
Tetangga Jerry, pengangguran sejati. Sikapnya yang ceroboh, spontan tapi
flamboyan yang membuat karakter Kramer ini jadi lucunya minta ampun. Bahkan,
cara dia buka pintu apartemen Jerry pun jadi trademark.
Salah satu episode favorit saya itu,
The Chinese Restaurant. Masalahnya receh sekali. Mereka mau pergi nonton bioskop
tapi mampir makan dulu di restoran Cina supaya cepat, pikir mereka. Ternyata
sampai di sana antri. Dan disuruh menunggu 10 menit. Masalah muncul ketika
mereka tidak kunjung dipanggil, malah diserobot sama pelanggan-pelanggan lain
yang dianggap langganan mereka. Yang ujung-ujungnya mereka tidak jadi
nonton…wkwkwkk
Jadi selama satu episode yang
durasinya 20 menitan itu cuma membahas itu..dan diselingi konflik-konflik kecil
lainnya.
Sitkom ini benar-benar jadi
tontonan alternatif. Menghibur. Sangat bahkan. Kadang-kadang sambil
ingat-ingat, kayaknya saya pernah di salah satu karakter mereka. Secara
bergantian, suatu waktu jadi Jerry, lain waktu lagi jadi Kramer, lalu jadi
George dan Elaine. Mungkin saja.
Dan tidak heran kalau sampai
Netflix mau merogoh koceknya sampai 7 Triliun!. WOW. Padahal ini film yang
dibuat tahun 1997, alias sudah 24 tahun yang lalu.
Oh ya, karena ini film lama. Jadi
nuansanya dan teknologinya saat itu kalau dilihat ulang jadi bisa senyum-senyum
sendiri. Misalnya telepon umum koin, lalu telepon rumah kabel, PC computer yang
masih segede gaban, belum lagi TV Flat masih dianggap barang mewah waktu itu. Setting
restaurant yang otentik old school Amerika. Dari fashionnya juga keliatan jadul
banget. Tapi tetap menarik.
Seru, tapi lebih seru lagi kalau
kalian coba nonton sendiri. Saya yakin pasti terhipnotis juga dengan plot
cerita yang Nothing…wkwkkwk
sumber gambar : sonypictures.com
Comments
Post a Comment