Second Chance

Dalam dua minggu ini saya mengalami kejadian unik. Mendengar kata-kata yang sama berkali-kali. Saya sendiri tidak tahu maksudnya apa. Dan tujuannya apa. Tapi kata itu terus berulang di telinga.

Second Chance.

Sebetulnya tidak asing. Dan memang menarik buat saya ketika pertama kali mendengar itu. Second Chance itu nama album Noah yang baru, konsepnya adalah mengaransemen ulang lagu-lagu Peterpan menjadi versi Noah.

Terdengar sederhana memang, tapi saya berpikir bahwa ini maknanya dalam banget. Jika boleh mengira-ngira kalau maknanya adalah diberikannya kesempatan buat Noah untuk merekam karya-karya mereka yang sebelumnya masih memakai nama Peterpan.  Dan juga mungkin buat sang vokalis sendiri bahwa masih diberi kesempatan kedua setelah pernah berada di titik terendah dalam karirnya. Dan saat ini masih bisa eksis bahkan lebih bersinar dari sebelumnya. Tapi itu menurut saya. Subjektif, sih. 😊

Nah, kedua kalinya saya mendengar itu pas waktu nonton film Spiderman. Yang kita tahu scene epic-nya pas Spiderman sebelum-sebelumnya pada ngumpul semua. Tobey Maguire, Andrew Garfield. Dan juga musuh-musuhnya juga ketemu semua di film ini. Green Goblin, Dr Octopus, Sandman lalu Lizard dan Electro.

Tom Holland berpikir bahwa musuh-musuh dari “senior”nya mati karena kesalahan atau ego mereka. Dan merasa kenapa tidak memberikan mereka kesempatan kedua agar bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukan di masa lalu yang sebetulnya tujuan awal mereka sangat baik untuk kehidupan manusia.

Di sisi Spiderman. Tobey Maguire punya rasa bersalah yang sama, ke Uncle Ben. Yang harus meninggal tertembak karena ke-egoannya pada waktu membohongi Uncle Ben ke perpustakaan padahal dia ikut turnamen berhadiah supaya bisa membeli mobil untuk mengejar hati MJ.

Sedangkan Andrew Garfield, merasa ingin menebus kesalahannya atas meninggalnya sang kekasih Gwen. Karena merasa melibatkannya dalam bahaya karena berpacaran dengan seorang Spiderman.   

Mereka ingin mengulang waktu semua. Membutuhkan Second Chance.

Lalu berikutnya, saya mendengar sekali lagi pada waktu nonton di Netflix Ada Apa Cinta 2. Yang entah keberapa kali saya mengulangi…wkwkwkk

Rangga meminta kesempatan kedua untuk memiliki Cinta yang ditinggalkan tanpa penjelasan selama ribuan purnama.

Kejadian ini saya sendiri tidak paham maksudnya apa buat saya secara pribadi. Apakah saya diingatkan pernah diberikan Second Chance ? Apakah saya membutuhkan Second Chance ? Atau justru saat ini saya harus memberikan Second Chance ? Jika memang saya perlu memberikan Second Chance, kepada siapa? Saya tidak paham sampai detik saya menulis ini.

Memang banyak yang berkata kalau kesempatan tidak datang dua kali. Namun sebetulnya banyak juga yang mendapatkan “misteri” itu.

Dibilang misteri karena kadang bisa datang tanpa kita usahakan namun ada juga yang karena usaha kita. Tidak ada yang bisa memastikan.

Jika Second Chance itu datang, itu  bisa juga seperti Last Chance. Kesempatan terakhir, karena sekali lagi kita tidak akan pernah tahu apakah ada kesempatan yang sama datang nanti.

Bagus kalau menyadari bahwa yang kita dapat itu adalah Second Chance, jadi  bisa memanfaatkan semaksimalnya tanpa membuat kesalahan yang sama. Itu yang penting.

Kesempatan kedua. Mungkin memang benar tidak semua orang punya.

Sekarang saya masih terus berpikir, apa maksudnya bertemu dengan kalimat ini berkali-kali. Masih belum mendapatkan jawabannya.

Yang pasti, tahun yang baru ini Second Chance akan menjadi tema yang baik buat saya pribadi.  

Jika untukmu, akan kuberikan

Bila untukku, akan kunantikan

Hingga nanti tak ada, maka kutinggalkan


                                                                                                      sumber gambar : shutterstock.com

Comments

Popular Letter